Selasa, 09 Februari 2010

ice cream durian

Benci aku pada si begundal itu....
Wajahnya yang polos
lidahnya yang tak bisa melapalkan hurup R dengan sempurna
matanya yang tak pernah fokus
sifat buruknya yang semau-mau diri sendiri
tubuh kurusnya yang rapuh
semua yang ada didirinya adalah malapetaka untukku.

Tetapi aku tak pernah bisa menolak kehadirannya disisiku
lidahnya selalu kurindukan ....
wajahnya selalu kumimpikan....
tak pernah ku mampu mengindahkan tatapan penuh pengharapan miliknya
tubuh ringkihnya seakan magnet yang mewajibkan aku untuk menberi pelukan hangat
mengapa manusia seburuk itu harus ada saat hatiku mulai melemah
mengapa selalu menggodaku

Oh....tuan yang maha rapuh
enyahlah kau dari kehidupan Ku........

Sabtu, 06 Februari 2010

Senyum itu...........

Hari masih sedikit siang diawal senja yang sibuk ketika lelaki berperawakan sedikit pendek berkulit cerah berkacamata dengan senyum manis selalu tersungging dari bibirnya.

Dia seorang sales manager di sebuah provider ternama, lelaki yang sangat menarik dari segi penampilan, sangat mudah diajak berbincang.
Hmmm dari awal aku selalu tersenyum ketika lelaki ini datang....walau sangat jarang. Entah perasaan ini selalu membuncah, bukan karena jatuh cinta atau perasaan kagum atau cinta platonis. Bukan perasaan sepeti itu.

Lebih seperti minum greentea hangat tawar dimalam hari setelah menggosok gigi lalu menikmati icecream....ya rasanya menyenangkan sekali.

" Sore neng....." sapanya sambil menarik kursi dihadapanku, senyum itu menyejukan sore yang panas ini.

" Sore pa....pesan apa? " dadaku menggelegak saat kulihat sekilas senyum termanis sedunia saat itu.

" Pesan kamu say..........." dadaku semakin bergetar hebat
" Punya apa kamu sore ini " dia kembali melemparkan senyuman terdahsyat.

" Bapa maunya apa? "
" Ya...kok bapa? aku kan masih muda, panggil Aa aja!" Jderrrr....!!! hampir meledak dadaku kali ini.

Uuuh............mengapa sore ini kau memakai kaus berwarna orange busuk yang aku suka, mengapa jeans itu begitu pantas melekat dikakinya yang tidak panjang, mengapa kacamata itu begitu harmonis dengan hidung & bibirnya yang selalu tersenyum.
Mengapa kau memberiku tips seratus ribu hanya untuk obrolan sore yang menyenangkan ini.
mengapa aku tolak tawaran menemaninya saat kedai ini tutup nanti malam

Ah....mengapa senyum itu manis sekali.

Senin, 01 Februari 2010

Perempuan yang mirip ibuku






Hampir 12 tahun aku merindukannya...sosok gemuk berkulit putih dengan bibir tipis yang selalu menyunggingkan seulas senyum.
Ibuku........

Besok 2 Februari jika dia masih ada usianya tepat 54th.

Mungkin aku tak akan kesepian seperti ini, mungkin akan ada banyak pertengkaran lagi seperti dulu, mungkin ada banyak tawa-canda dan senyum kecut.......

Mungkin lamari pakaian miliknya tidak hanya berjumlah 6 pintu, tapi sudah bertambah menjadi 12 pintu.

Mungkin akan ada banyak lelaki yang dia tawarkan untuk kupilih menjadi suamiku, mungkin aku tidak akan pernah dilangkah olah adik perempuanku, mungkin aku tak akan bersedih ketika papa merasa lebih bangga terhadap ketiga adikku.
Mungkin aku tidak pernah merasa terpuruk dan sendiri di sudut paling menyedihkan didunia ini.Mungkin akan ada lelaki baru yang akan menjadi papa tiriku.
mungkin aku tak akan pernah iri kepada manusia lain yang masih memiliki ibu untuk dipeluk.....

Semua serba mungkin, kenyataannya hidup yang sulit setelah ditinggalkan olehmu telah merubah semua sisi kehidupanku. Aku selalu merasa sepi ditengah hiruk-pikuk kehidupan yang mulai tak menentu, terkadang aku menjadi munafik diatas kerumunan sahabat yang tergelak-gelak melebarkan mulut mereka dengan ocehan palsuku.

Aku sudah mengikhlaskan kepergianmu....
Aku terima semua takdir yang menyakitkan dengan senyum....
Terkadang aku tersenyum lebar mendengar lontaran kata-kata ejekan dari saudara-saudaraku...
karena aku selalu mengingat kata-katamu diminggu terakhir sebelum kepergian panjang itu...

" Mama sudah memaafkan semua kesalahanmu, hati-hatilah dengan lidahmu....kata-kata bisa sangat menyakitkan. tapi mama masih punya lautan maaf untukmu "

karena itu aku selalu diam ketika mereka menyinggung perasaanku...ketika lidah mereka melukai hatiku.

karena aku ingin menjadi perempuan yang mirip denganmu....
love you mam....
kiki bangga jadi anak mama.